Untitled.

Saat inginkannya, tapi tak sanggup memberi. Semua pun ber-rotasi. Jika yang datang akan selalu pergi. Lalu untuk apa ia ada? Hanya untuk secangkir pemanis hidup, Atau untuk sebutir kepahitan? Saat inginkan untuk terdiam berlabuh. Mengapa angin begitu kencang menghempas layar? Seolah asap yang keluar dari cerobong kereta api. Membumbung tinggi ke angkasa, membaur bersama awan. Lalu menghilang. Benarkah itu hilang? Sulit. Seperti menggenggam udara dan ingin menikmatinya untuk sendiri. Tak henti. Seperti bulir hujan yang turun di bulan Desember. Akankah terus begini? Rawan. Seolah karang yang dihempas kuatnya ombak. Seolah besi yang terus didiamkan di keadaan lembab. Akankah rapuh? Akankah berkarat? Inikah yang dimaksud api bertemu air? Tak akan pernah menyatu. Hingga keduanya berubah menjadi abu. Hingga api hanyalah asap dan air hanyalah uap.

Published with Blogger-droid v2.0.9