Pages

July 11, 2013

Aku?

"Mudah untuk membuat orang ini senang.

Turunkan saja hujan, lalu biarkan ia menikmati wangi tanah yg basah serta sejuknya air hujan."


Hujan.
Iya, aku suka hujan. Apalagi suasana saat hujan baru turun, wangi tanah basah. Sejuk.
Kadang aku senang keluar dari rumah untuk menghirup wangi tanah basah ini.
Aneh? Masa bodo. Aku menikmatinya.
Seolah-olah hujan menjadi candu-ku.


"Yes, there's something wrong with me. I can see what you don't want to show."


Kata-kata.
Engga kok, kata-kata disini bukan kata-kata puitis kayak pujangga yang dimabuk asmara atau sastrawan mancanegara yang ribet artinya.
Cuma kata-kata yang kadang lewat di pikiran aku terus aku tuang ke dalam tulisan.
Simpel. Bahkan umum banget kata-katanya.
Tapi aku beda, kata-kata aku bukan itu makna aslinya.
Semacam kode.
Tapi hanya bisa dimengerti orang-orang yang terlibat dengan kata-kata itu.
Atau bahkan hanya aku sendiri yang bisa.
Lalu? Untuk apa aku tuliskan?
Entahlah, daripada kata-kata itu terus berputar di otakku. Lebih baik aku keluarkan, ya kan?

"If you dont understand my silence, how will you understand my words?" 


Diam.
Emangnya aneh ya kalo aku suka ketenangan?
Bahkan jika hanya itu ada didalam diri aku sendiri.
Aku diam bukan yang planga-plongo ga tau harus ngapain kok.
Aku diam, mengatur semua list yang ada didalam otakku.
Menyusunnya menjadi susunan rapih yang hingga aku tau mana awal dan akhirnya.
Diamku peredam amarah. Jadi biasakanlah melihatku diam, jika kamu membuatku marah.
Tapi diamku juga semacam hiburan. Dalam diamku, aku memperhatikan lingkungan. Atau hal kecil yang mungkin sering terlewat oleh mata biasanya.
Diamku juga bisa jadi saat aku menenangkan pikiran.
Terlalu banyak suara membuatku jengah.


Dan dalam diamku, biasanya aku menemukan kata-kata. Yang menjadi candu ditengah turunnya hujan.


Iya, itu aku.




2 comments: